FISIENSI PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PROVINSI ACEH

Authors

  • Siti Maisyarah
  • Muttaqien Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lhokseumawe
  • Maisyuri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lhokseumawe
  • Putri Juliana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lhokseumawe

DOI:

https://doi.org/10.56857/jtb.v8i2.14

Keywords:

Efisiensi, Produksi, Tenaga Kerja

Abstract

 Perkebunan memiliki peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional saat ini sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2004 yaitu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan penerimaan dan devisa negara, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing, memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri, dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Perkebunan kelapa sawit tidak hanya diusahakan oleh perusahaan Negara dan swasta tetapi juga banyak diusahakan oleh masyarakat luas.  Oleh karena  itu,  pemerintah  memberikan  dukungan  yang  lebih  besar terhadap perkebunan dengan kebijakan revitalisasi perkebunan, yaitu perluasan, peremajaan, dan rehabilitasi tanaman yang didukung oleh kredit investasi dan subsidi bunga dengan melibatkan perusahaan perkebunan sebagai mitra atau langsung kelompok tani/koperasi pekebun sebagai pelaksana.

Penelitian ini bertujuan untuk   mengetahui dan Menganalisis efisiensi produksi petani kelapa sawit yang berkelanjutan di Provinsi Aceh. Penelitian ini dilakukan di seluruh kebun kelapa sawit yang Provinsi Aceh dengan jumlah 19 provinsi yang akan menjadi sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, jenis data yang berupa data sekunder. Metode Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Data Envelopment Analysis (DEA),

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dari 19 Kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki kebun kelapa sawit, dengan jumlah produksi sebesar 1.669.837 ton dan luas lahan seluas 941.007 hektar (ha). Pada tahun 2017, terdapat 5 Provinsi yang mencapai standar efesien yaitu berada di Provinsi Pidie, Aceh Utara, Nagan Raya, Aceh Singkil, dan Bener Meriah. Pada tahun 2018, provinsi yang mencapai Efesien bertambah menjadi 6 provinsi, Pidie, Aceh Utara, Langsa, Nagan Raya, Aceh  Singkil,  dan  Subulussalam.  Pada  tahun  2019,  provinsi  yang  mencapai Efesien masih 6 provinsi, tetapi terjadi pergantian provinsi yang mencapai Efesien yaitu Pidie, Aceh Utara, Langsa, Aceh Tenggara, Nagan Raya, dan Aceh Singkil. Pada tahun 2020, provinsi yang mampu bertahan hingga bertahun-tahun mencapai Efesien 6 provinsi, tetapi masih mengalami pergantian provinsi yang mencapai titik Efesien tersebut yaitu Pidie, Aceh Tenggara, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Singkil dan Benenr Meriah. Provinsi tersebut dipengaruhi oleh luas lahan, tenaga kerja serta pengaruh faktor-faktor kelapa sawit yang berdampak pada produksi kelapa sawit tersebut

Published

22-05-2024